Allahul Musta'an Artinya, Maksud dan Waktu Pengucapannya
Pernah dengar kalimat allahul musta'an? Mungkin sebagian dari kita tidak asing dengan kalimat tersebut. Sebab kalimat tersebut merupakan salah satu istilah bahasa arab populer yang cukup banyal diucapkan oleh umat islam. Beberapa ustadz di pengajian sering mengucapkan kalimat tersebut, atau barangkali kita pun biasa mengucapkan kalimat tersebut.
Bagi yang sudah biasa mengucapkan kalimat allahul musta'an, tentu sudah tidak asing dan mungkin sudah tahu artinya dan maksud dari pengucapannya. Sedangkan bagi yang belum tahu, maka disini kita akan mencoba belajar memahami kalimat dan ucapan allahul musta'an.
Ada beberapa bahasan yang akan kita pelajari tentang kalimat allahul musta'an, diantaranya:
1. Tulisan arab kalimat allahul musta'an
2. Arti dan maksud pengucapan kalimat allahul musta'an
3. Kapan waktu pengucapannya?
4. Hikmah mengucapkan allahul Musta'an
Daftar isi
Tulisan Arab Allahul Musta'an
Bagi yang belum tahu bagaimana tulisan arab allahul musta'an, berikut tulisan arabnya:
اللَّهُ الْمُسْتَعَانُ
Allahul musta'aanu
Artinya, "Hanya Allah yang dimohon pertolongan-Nya."
Arti Allahul Musta'an
Secara bahasa, allahul musta'an artinya adalah Allah tempat meminta pertolongan atau lebih tepatnya lagi adalah Hanya Allah dzat yang dimintai pertolongan.
Allahul musta'an sering diucapkan oleh sebagian kalangan umat islam dalam percakapan. Dan kalimat ini menjadi salah satu dari istilah-istilah bahasa arab yang biasa diucapkan oleh sebagian kalangan umat islam.
Kalimat allahul musta'an terdapat dalam al-Qur'an surat Yusuf ayat 18 yang berbunyi:
وَجَآءُو عَلَىٰ قَمِيصِهِۦ بِدَمٍ كَذِبٍ ۚ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنفُسُكُمْ أَمْرًا ۖ فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَٱللَّهُ ٱلْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
Artinya,
Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan".
Kalimat allahul musta'an diucapkan oleh Nabi Yaqub ketika mendengar cerita dari anak-anaknya yang mengatakan bahwa Nabi Yusuf telah dimakan serigala. Mereka memperlihatkan baju Nabi Yusuf yang berlumuran darah palsu.
Namun Nabi Yaqub tahu bahwa yang dikatakan anak-anaknya tersebut adalah kebohongan. Sebab ia tidak menemukan robekan-robekan di baju tersebut dan masih melihat baju tersebut utuh.
Sehingga Nabi Yaqub berkata kepada anak-anaknya itu bahwa mereka sendirilah yang memandang baik perbuatan buruk tersebut. Maka kesabaranlah yang lebih baik bagi Nabi Yaqub. Dan ia berkata allahul musta'an (hanya Allah yang dimintai pertolongan) atas apa yang anaknya itu ceritakan.
Maksud Ucapan Allahul Musta'an
Allahul musta'an bukan kalimat wajib dan tidak harus diucapkan dalam perkataan sehari-hari. Namun kalimat ini termasuk kalimat yang baik apabila diucapkan. Karena kalimat ini mengandung penegasan bahwa Allah adalah dzat yang dimintai pertolongan.
Maksud dari mengucapkan allahul mustaan adalah kita berserah diri kepada Allah untuk memberi pertolongan atas urusan dan kesulitan yang kita hadapi. Sebab hanya Allah lah yang dimintai pertolongan. Ia Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu.
Selain itu allahul musta'an juga bisa dijadikan sebagai dzikir bila diniatkan sebagai dzikir. Dzikir sendiri merupakan suatu aktivitas atau perilaku dimana kita menempatkan hati, pikiran, ucapan dan perbuatan kita untuk mengingat Allah SWT.
Kapan Waktu Pengucapan Allahul Musta'an?
Pada dasarnya, pengucapan allahul musta'an bisa dilakukan kapan saja. Namun jika melihat kisah Nabi Yaqub dalam al-Quran di atas, maka waktu mengucapkan allahul musta'an adalah saat kita diuji kesabaran atas hal sulit yang kita alami dan tidak kita sukai.
Setiap kejadian buruk dan tidak kita sukai hendaknya dihadapi dengan kesabaran. Sebagaimana dalam al-Quran di atas disebutkan "fashobrun jamiil" atau kesabaran lebh baik. Dan Allah lah yang dimintai pertolongan atas hal yang kita alami yang tidak kita sukai. Sebab Allah Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu.
Jika kita ingin menjadikannya dzikir dalam mengingat Allah, kita bisa mengucapkannya dalam menghadapi berbagai hal sulit. Dekatkan diri kita kepada Allah, ucapkan kalimat tersebut dan yakini dalam hati bahwa Allah lah yang dimintai petolongan. Dan yakinlah bahwa semua hal akan baik-baik saja, bi idznillah.
Dalam al-Quran surat al-Baqoroh
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS al-Baqarah [2]: 153).