Hadits: Senyum Adalah Sedekah Bagimu

Ang Rifkiyal
Hadits Senyum Ibadah Sedekah

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Bacaan latinnya:
Tabassumuka fii wajhi akhika laka shodaqotun

Artinya:
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu“ (HR. Tirmidzi)

Hadits ini berisi tentang keutamaan senyum. Dimana seseorang yang memberikan senyuman terhadap sesama muslim akan mendapatkan kebaikan sebagaimana kebaikan orang yang memberi sedekah. Dan akan mendapat pahala sebagaimana pahala sedekah.

Senyum dapat membuat orang yang menerimanya merasa nyaman dan bahagia. Hal ini sama dengan sedekah materi yang juga bisa membuat orang yang menerimanya merasa bahagia.

Senyum yang dimaksud adalah senyum yang didasarkan pada ketulusan hati. Yang dilakukan dengan tujuan kebaikan tanpa memiliki maksud buruk.

Sebagaimana ibadah pada umumnya, senyum juga tergantung pada niatnya. 

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya, “Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada niat." (HR. Bukhari)

Senyum memang perkara sederhana untuk dilakukan kebanyakan orang. Namun senyum memiliki banyak makna dan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia.

Seseorang yang mudah tersenyum dan menerapkan dalam kehidupan sehari hari, akan mampu berinteraksi secara baik dengan sesama manusia di sekitarnya. Ia akan disenangi dan disayangi banyak orang.

Senyum juga memiliki makna pengerat silaturahmi. Sebab ia merupakan bahasa tubuh yang mampu ditangkap sebagai komuikasi sosial.

Sebagaimana faidah silaturahmi, senyum bisa memudahkan rejeki dan memanjangkan umur. Hal ini karena orang yang terbiasa menebar senyum mudah disayangi orang.

Sebagaimana dilansir dari artikel kesehatan Detik.com, sebuah studi membuktikan memperbanyak senyum bisa membuat seseorang lebih panjang umur dan memiliki hidup yang lebih nyaman.

Dr Suzy Green, pakar psikologi dari University of Sydney, melakukan penelitian untuk melihat efek senyum yang tulus terhadap kualitas hidup seseorang. Partisipan diminta untuk berfoto sambil senyum dan dinilai skor ketulusan senyumnya.

Setelah 30 tahun, ditemukan bahwa orang-orang yang difoto dengan senyum tulus memiliki kehidupan yang lebih baik, kualitas hidup optimal dan memiliki umur yang lebih panjang. Menurut Dr Green, hal ini ada hubungannya dengan kondisi mental dan bagaimana seseorang memandang kehidupan.

"Mereka yang dengan mudah mengeluarkan senyum tulus memiliki sikap yang lebih positif terhadap kehidupan. Hal ini membuat mereka lebih jarang stres dan berisiko kecil mengalami depresi, dua hal yang kita ketahui bersama merupakan pangkal dari penyakit di zaman modern," tutur Dr Green, dikutip dari ABC Australia.

Demikianlah artikel tentang hadits senyum sebagai sebuah sedekah. Semoga kita bisa mengamalkannya. Allahu a'lam.