Doa Setelah Wudhu Sesuai Hadits | Arab, Latin dan Artinya
Wudhu merupakan salah satu kegiatan bersuci (thoharah). Yang mana asal hukum pelaksanaanya adalah sunnah. Namun wudhu bisa menjadi wajib apabila dilakukan dengan tujuan hendak melaksanakan shalat. Karena shalat tidak sah dilakukan tanpa bersuci terlebih dahulu. Baik bersuci dari hadats kecil maupun hadats besar.
Apabila kita telah selesai melaksanakan wudhu, maka disunnahkan untuk membaca doa setelah wudhu. Doa tersebut dibaca beberapa saat setelah kita selesai berwudhu.
Baiknya, membaca doa setelah wudhu dilakukan sambil menghadap ke arah kiblat. Dan membacanya dilaksanakan di luar toilet apabila kita sebelumnya kita melaksanakan wudhu tersebut di dalam toilet.
Berikut ini doa yang biasa dibaca setelah wudhu sebagaimana dikutip dari kitab fiqih Kifayah Al-Ubbadiin,
Lafadz arabnya:
اَشْهَدُ اَنْ لآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ عِبَادِكَ الصَالِحِينَ سُبْحَانَكَ اَلَّلهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوبُ اِلَيكَ
Bacaan latinnya:
Asyhadu an laa Ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj'alni minat tawwaabiina, waj'alni minal mutatohhirina, waj'alni min 'ibaadikas sholihiina. Subhanaka allahumma wa bihamdika astagfiruka wa atuubu ilaika.
Artinya :
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku bagian dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku bagian dari golongan orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku bagian dari golongan hamba-hamba-Mu yang shalih. Maha suci Engkau ya Allah dengan memuji-Mu aku memohon ampunan dan bertaubat pada-Mu."
Doa di atas, sebagian bacaannya bersumber dari hadits sebagaimana disebutkan dalam kitab Subulus Salam:
عَنْ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ {مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ, فَيُسْبِغُ اَلْوُضُوءَ, ثُمَّ يَقُولُ: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ”, إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ اَلْجَنَّةِ الثمانية يدخل مِن أيها شاء”} أَخْرَجَهُ مُسْلِم وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَزَادَ: {“اَللَّهُمَّ اِجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ, وَاجْعَلْنِي مِنْ اَلْمُتَطَهِّرِينَ”}
Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tiada seorang pun di antara kamu yang berwudlu dengan sempurna, kemudian berdo’a:
‘Asyhadu allaa ilaaha illaa allaha wa asyhadu annaa muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu’
Artinya; Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya,–
kecuali telah dibukakan baginya pintu surga yang delapan, ia dapat masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki.”
Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dengan tambahan (doa):
‘allaahumma ij’alniii mina at-tawwaabiina waj’alnii mina al-mutathahhiriin’
Artinya; “Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”
Jadi doa setelah wudhu itu bisa digabungkan antara dua riwayat di atas yaitu membaca ‘Asyhadu allaa ilaaha illaa allaha wa asyhadu annaa muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu’ terlebih dulu kemudian disusul dengan ‘allaahumma ij’alniii mina at-tawwaabiina waj’alnii mina al-mutathahhiriin’