Kisah Kitab Jurumiyah, Pernah Dilempar Oleh Pengarangnya
Di Indonesia, kitab Jurumiyah banyak dikaji oleh kalangan pesantren. Bahkan, santri setingkat anak-anak SD, banyak yang sudah hafal isi kitab yang ringkas ini.
Kitab Jurumiyah dikarang oleh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud ash-Shonhaji atau populer dengan julukan Syaikh ash-Shonhaji atau Ibnu Al Jurumiy. Seorang ulama kelahiran kota Fas, Maroko, tahun 672 H.
Kisah Kitab Jurumiyah Dilempar
Dalam kitab Khasyiyah al-Hamidi ala Syarh al-Kafrawi dikisahkan peristiwa menarik dibalik lahirnya kitab Jurumiyah yang monumental dalam bidang nahwu ini.Diceritakan, ketika Syeikh ash-Shonhaji telah menyusun kitab Jurumiyahnya itu, lantas ia melemparnya ke dalam laut. Dan ia berujar:
ان كان خالصا لله فلا يبل
"Jika kitab ini murni (dibuat) karena Allah Ta'ala, maka ia tidak akan basah."Dan benar saja. Kitab tersebut ternyata tidak basah.
Dalam riwayat lain sebagaimana dalam Khasyiah al-Hafnawi ala Syarh al-Kafrawi, diceritakan suatu ketika Syeikh ash-Shonhaji menyusun kitab Jurumiyahnya itu di tempat duduk yang tinggi, tiba-tiba angin menerbangkan kitabnya tersebut. Lantas Syaikh ash-Shonhaji berujar:
اللّهمّ إن كان خالصًا لوجهك فردّه عليّ
"Ya Allah, jika kitab ini murni (dibuat) karena-Mu, maka kembalikan ia padaku."Maka benar saja. Allah mengembalikan Kitab jurumiyah itu kepadanya.
Luar biasa bukan?
Kisah di atas pada dasarnya menggambarkan pada kita bahwa kitab Jurumiyah dibuat atas dasar keikhlasan dari pengarangnya. Dan menjadi petunjuk bahwa di dalamnya terkandung keistimewaan.
(Ang Rifkiyal)