5 Fakta Gus Nur, Penceramah Yang Tidak Bisa Baca Kitab Kuning

Ang Rifkiyal
5 Fakta Gus Nur, Penceramah Yang Tidak Bisa Baca Kitab Kuning
Sugi Nur Raharja

Siapa yang tidak kenal Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. Sosok humoris yang belakangan dikenal sebagai Ustadz oleh netizen.

Gus Nur menjadi viral di media sosial karena ceramah-ceramahnya yang kontroversial. Selain ceramah yang dianggap tidak kompeten, Gus Nur pun sering melontarkan kritik terhadap pemerintah dan menyindir tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama.

Berikut kami sajikan 5 fakta unik seputar Ustadz Sugi Nur Raharja alias Gus Nur:

1. Tidak Bisa Baca Kitab Kuning

Gus Nur sempat beberapa kali mendapat tantangan dari para santri untuk membedah kitab-kitab para ulama dalam mendukung argumen-argumen kontroversi yang ia sampaikan.

Mendapat tantangan tersebut, Gus Nur selalu mengelak dan mengaku ia tidak bisa membaca kitab kuning dan menggali gramatika bahasa arab.

Gus Nur beranggapan bahwa membaca kitab kuning bukan hal pokok untuk menjadi ustadz. Ia menyatakan bahwa ustadz tidak wajib bisa membaca kitab kuning.

"Untuk mempelajari kitab kuning itu harus mondok 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, baru bisa baca kitab kuning. Lah aku kan gak pernah mondok. Aku gak bisa kitab kuning," paparnya dalam sebuah video yang viral di youtube.

"Kalau hukumya wajib bisa baca kitab kuning untuk menjadi ustadz, malam ini juga saya pensiun jadi mubaligh," ujarnya dengan nada tinggi.

Beberap netizen berkomentar bahwa pernyataan Gus Nur yang menyatakan Ustadz tidak wajib bisa baca kitab kuning adalah keliru. Sebab bagi orang yang berprofesi menggali Al-Quran dan As-Sunnah serta mengajarakannya, semacam ustadz adalah wajib mempelajari ilmu gramatika bahasa arab seperti nahwu, sharaf dan balaghoh.

Hal tersebut dibahas dalam mabadi nahwu, shorof dan balaghoh tentang hukum mempempelajari ilmu tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
“Jika urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.” (HR. Bukhari)

2. Dikritik Jama'ah Saat Pengajian

Tidak mudah bagi Gus Nur untuk melaksanakan ceramah. Ia seringkali mendapat halangan dan upaya penolakan dari sebagian masyarakat. Bahkan, ketika sedang berceramah, ia kerap kali mendapat kritik dan protes dari jamaah yang hadir.

Dalam sebuah video yang beredar di youtube dengan judul "EMAK INI PROTES GUS NUR", terlihat seorang ibu mengungkapkan ketidaksetujuan dengan konten ceramah yang disampaikan Gus Nur. Pasalnya, Gus Nur berceramah dengan menggunakan bahasa "cebong" pada orang-orang yang berbeda pilihan politik dengannya. Gus Nur pun dikritik karena menjelek-jelekan presiden sendiri.

Netizen pun kembali berkomentar mengkritik sosok Ustadz alumni 212 tersebut.

3. Usir Jama'ah Yang Pilih Jokowi

Dalam sebuah penggalan video yang viral, Gus Nur membuat kontroversi seputar sosok Jokowi. Ia membuat hitungan angka dari susunan abjad nama Jokowi dengan metode yang tidak jelas.

Hitungan tersebut memunculkan angka 83. Yang kemudian dikaitkan dengan nama surat  ke 83 dalam al-Qur'an yaitu surat "Al-Muthaffifin" yang memiliki arti "curang".

Maka, Sugi Nur kemudian menyimpulkan bahwa pemakai nama Jokowi disebutnya curang.

Saat ceramah di sebuah masjid yang berlokasi di Semanggi, Kota Solo, Jawa Tengah, Sugi Nur menyampaikan beberapa hal tentang sosok Jokowi.

Ia meminta jemaah yang memilih sosok Jokowi saat pemilu untuk keluar dari masjid.

"Bagi saya Jokowi Haram," ujar Sugi Nur dalam penggalan ceramahnya.

"Gimana ini? Ganti presiden? Di sini yang pilih Jokowi keluar dari masjid!" ujar Sugi Nur kepada para jemaah yang hadir.

4. Menghina Banser dan Nahdlatul Ulama

Gus Nur memang dikenal memiliki gaya ceramah yang provokatif. Dalam beberapa konten ceramahnya, Gus Nur sering mengkritik, menyindir dan menjelek-jelekan terharap seseorang atau kelompok lain yang berbeda pandangan dengan dirinya. Di antara yang menjadi sasarannya adalah Banser Nahdlatul Ulama.

Gus Nur menungkapkan bahwa Banser berhati iblis. Menurutnya hanya iblis yang tidak menyukai pengajian dan tidak menyukai dakwah di jalan Allah.

"Kamu Banser? Seragammu Banser, hatimu iblis! Hanya iblis yang gak suka pengajian. Haya iblis yang gak suka dakwah di jalan Allah," ujar Gus Nur.

Pedahal Banser sendiri dikenal sebagai pengawal dakwah ahlussunah wal jamaah dan kesetiaan terhadap kedaulatan negara dan bangsa.

5. Dilaporkan ke Polisi dengan Kasus Ujaran Kebencian

Akibat ceramah yang dianggap provokatif dan berisi ujaran kebencian, Gus Nur dilaporkan ke polisi. Saat ini status sebagai tersangka.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Sugi Nur Raharja, dilaporkan Generasi Muda NU ke Polda Jatim. Laporan ini dibuat atas video blog Sugi yang beredar di kanal YouTube. Pada vlog itu, Sugi Nur melontarkan kata kata tak pantas, bernada penghinaan terhadap NU.

Video berdurasi 28 menit 25 detik tersebut, dibuat pada tanggal 19 Mei 2018, dan diunggah di kanal YouTube pada 20 Mei 2018, dengan judul ‘Generasi Muda NU Penjilat’.

Demikian 5 Fakta Gus Nur. Simak fakta-fakta menarik lainnya di postingan selanjutnya.